Dikirim pada 2009-09-09 12:30:20 Oleh admin
Menteri Komunikasi dan Informatika mengadakan kegiatan kilas balik kegiatan Kementerian Kominfo 2004-2009, yang dirangkaikan dengan acara buka bersama, pada 8 September 2009, di Kantor Kominfo Jakarta.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Kominfo, Kepala BPS (Balai Pusat Statistik), para pejabat operator telekomunikasi seperti PT Telkom, XL, Smart dan Indosat, serta para vendor telekomunikasi di Tanah Air seperti PT Harif, TRG, serta INTI.
Dalam kesempatan itu M. Nuh menyampaiakn bahwa kesuksesan Kominfo tidak terlepas dari peran dan sumbangsih para operator telekomunikasi dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam berbagai kebijakan dan kegiatan Kominfo.
Sejak tahun 2004 hingga 2009 telah banyak kebijakan yang dihasilkan Kominfo, antara lain beberapa undang-undang yang berkaitan dengan komunikasi dan informasi, desa berdering, dengan target pada tahun 2010 sekitar 72 ribu desa akan terjangkau sarana telekomunikasi dengan adanya paket USO yang telah dan sedang dituntaskan. Selain itu kebijakan penurunanan tarif komunikasi di tanah air, di mana pada tahun 2004 tarif komunikasi di Indonesia termasuk tarif termahal di kawasan Asia, namun saat ini telah berbalik menjadi tarif termurah.
Keberpihakan pemerintah terhadap industri dalam negeri tampak jelas, di mana untuk infrastruktur telekomunikasi pemerintah telah menetapkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sebesar 40%. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan industri telekomunikasi di dalam negeri, termasuk di dalamnya PT INTI.
"Kita bisa saksikan hasil karya anak bangsa yang ditampilkan dalam mini display pameran yang diikuti oleh perusahaan BUMN dan perusahaan swasta", kata M. Nuh sambil menunjuk kearah lokasi pameran yang berada di selasar dan ruang lobby kantor Menkominfo.
M. Nuh juga menyampaikan apresiasinya kepada pelaku industri, khususnya INTI yang menurutnya harus mampu mengembangkan produk-produk sendiri. "Jika INTI tidak mampu, bagaimana dengan (perusahaan) yang lain", demikian ungkap M. Nuh saat meninjau stan INTI. Hal ini menunjukkan bahwa INTI masih diandalkan oleh pemerintah untuk menjadi prime mover dan barometer industri telekomunikasi dalam negeri. (HMS/AD/KSN/HH)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Kominfo, Kepala BPS (Balai Pusat Statistik), para pejabat operator telekomunikasi seperti PT Telkom, XL, Smart dan Indosat, serta para vendor telekomunikasi di Tanah Air seperti PT Harif, TRG, serta INTI.
Dalam kesempatan itu M. Nuh menyampaiakn bahwa kesuksesan Kominfo tidak terlepas dari peran dan sumbangsih para operator telekomunikasi dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam berbagai kebijakan dan kegiatan Kominfo.
Sejak tahun 2004 hingga 2009 telah banyak kebijakan yang dihasilkan Kominfo, antara lain beberapa undang-undang yang berkaitan dengan komunikasi dan informasi, desa berdering, dengan target pada tahun 2010 sekitar 72 ribu desa akan terjangkau sarana telekomunikasi dengan adanya paket USO yang telah dan sedang dituntaskan. Selain itu kebijakan penurunanan tarif komunikasi di tanah air, di mana pada tahun 2004 tarif komunikasi di Indonesia termasuk tarif termahal di kawasan Asia, namun saat ini telah berbalik menjadi tarif termurah.
Keberpihakan pemerintah terhadap industri dalam negeri tampak jelas, di mana untuk infrastruktur telekomunikasi pemerintah telah menetapkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sebesar 40%. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan industri telekomunikasi di dalam negeri, termasuk di dalamnya PT INTI.
"Kita bisa saksikan hasil karya anak bangsa yang ditampilkan dalam mini display pameran yang diikuti oleh perusahaan BUMN dan perusahaan swasta", kata M. Nuh sambil menunjuk kearah lokasi pameran yang berada di selasar dan ruang lobby kantor Menkominfo.
M. Nuh juga menyampaikan apresiasinya kepada pelaku industri, khususnya INTI yang menurutnya harus mampu mengembangkan produk-produk sendiri. "Jika INTI tidak mampu, bagaimana dengan (perusahaan) yang lain", demikian ungkap M. Nuh saat meninjau stan INTI. Hal ini menunjukkan bahwa INTI masih diandalkan oleh pemerintah untuk menjadi prime mover dan barometer industri telekomunikasi dalam negeri. (HMS/AD/KSN/HH)