Dikirim pada 2009-09-03 15:44:40 Oleh nick
Peristiwa gempa tektonik 7,3 pada skala Richter membuat panik semua orang di berbagai kota yang merasakan goncangan yang beitu kuat luar biasa.
Seperti juga yang kita alami bersama di INTI, semua karyawan panik menyelamatkan diri masing-masing, semua ingin cepat keluar dari gedung saling dorong berebut jalan keluar. Kepanikan itu tergambar dengan suara takbir atau bacaan doa apa saja yang dapat mereka ucapkan sambil berusaha mencari lokasi yang lebih aman.
Untuk menghadapi kondisi darurat seperti kemarin sebaiknya jangan terlalu panik karena dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Tetapi juga jangan santai, berusahalah dengan cepat, sigap dan perhatikan aturan keselamatan. Kadang karena panik orang tidak menghiraukan himbauan orang lain.
Belajar dari kejadian kemarin, sungguh sangat disayangkan hampir semua orang terkonsentrasi di tangga darurat yang berada di tengah gedung, padahal kita memiliki dua tangga lain yaitu di sayap kanan dan kiri. Bahkan masih ada karyawan yang memaksa menggunakan lift, padahal sebaiknya lift jangan digunakan kecuali keadaan sudah aman.
Kalau terjadi kondisi darurat (gempa/kebakaran) sementara kita di dalam suatu gedung sebaiknya kita lakukan antara lain :
- Cepat tinggalkan ruangan untuk mencari tempat yang lebih aman.
- Bawalah barang-barang penting yang terjangkau dan mudah membawanya (alat komunikasi& dompet)
- Dahulukan yang sakit/hamil
- Lepaslah alas kaki yang menyulitkan penyelamatan
- Turunlah melalui tangga darurat
- Jangan turun menggunakan lift
- Sesampai di luar gedung, carilah tempat yang aman (menjauh dari bangunan)
- Jangan kembali ke ruangan sebelum dinyatakan aman.
Sebagai informasi, gempa kemarin berdampak di gedung GPT dari lt.2 s/d 6 mengalami sedikit keretakan. Dan kalau terlihat tanda-tanda akibat gempa dan mungkin membahayakan kita, sebaiknya berikan laporan kepada unit menangani bangunan cq. Bagian Umum & Rumah Tangga (humas/AS)
Seperti juga yang kita alami bersama di INTI, semua karyawan panik menyelamatkan diri masing-masing, semua ingin cepat keluar dari gedung saling dorong berebut jalan keluar. Kepanikan itu tergambar dengan suara takbir atau bacaan doa apa saja yang dapat mereka ucapkan sambil berusaha mencari lokasi yang lebih aman.
Untuk menghadapi kondisi darurat seperti kemarin sebaiknya jangan terlalu panik karena dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Tetapi juga jangan santai, berusahalah dengan cepat, sigap dan perhatikan aturan keselamatan. Kadang karena panik orang tidak menghiraukan himbauan orang lain.
Belajar dari kejadian kemarin, sungguh sangat disayangkan hampir semua orang terkonsentrasi di tangga darurat yang berada di tengah gedung, padahal kita memiliki dua tangga lain yaitu di sayap kanan dan kiri. Bahkan masih ada karyawan yang memaksa menggunakan lift, padahal sebaiknya lift jangan digunakan kecuali keadaan sudah aman.
Kalau terjadi kondisi darurat (gempa/kebakaran) sementara kita di dalam suatu gedung sebaiknya kita lakukan antara lain :
- Cepat tinggalkan ruangan untuk mencari tempat yang lebih aman.
- Bawalah barang-barang penting yang terjangkau dan mudah membawanya (alat komunikasi& dompet)
- Dahulukan yang sakit/hamil
- Lepaslah alas kaki yang menyulitkan penyelamatan
- Turunlah melalui tangga darurat
- Jangan turun menggunakan lift
- Sesampai di luar gedung, carilah tempat yang aman (menjauh dari bangunan)
- Jangan kembali ke ruangan sebelum dinyatakan aman.
Sebagai informasi, gempa kemarin berdampak di gedung GPT dari lt.2 s/d 6 mengalami sedikit keretakan. Dan kalau terlihat tanda-tanda akibat gempa dan mungkin membahayakan kita, sebaiknya berikan laporan kepada unit menangani bangunan cq. Bagian Umum & Rumah Tangga (humas/AS)