Dikirim pada 2009-06-25 15:33:37 Oleh admin
Tidak kurang dari 50 perusahaan hadir dalam acara Partner Gathering yang dilakukan INTI pada hari Jumat 19 Juni 2009 di Auditorium INTI.
Acara ini di samping sebagai ajang perkenalan direksi baru INTI juga sekaligus membangun komunikasi dan saling kepercayaan antara INTI dengan para partner bisnis yang selama ini bekerja sama dengan INTI.
Irfan Setiaputra, Dirut INTI memperkenalkan seluruh jajaran Direksi baru INTI. Sementara partner yang hadir terdiri atas para vendor seperti PT SAGEM, para sub-kontraktor yang selama ini mendukung bisnis INTI, beberapa Bank dan Asuransi.
Dalam sambutannya Irfan Setiaputra menyampaikan kondisi bisnis INTI yang belum membaik. Tahun lalu INTI rugi sekitar Rp 15M, yang kemungkinan disebabkan oleh harga material yang terlalu mahal sehingga margin menjadi sangat kecil, atau mungkin masih banyak kebocoran di tengah jalan. Jika kerugian ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin akan mempengaruhi parner bisnis INTI.
Pada akhir sambutannya dirut mengajak kepada semua partner bisnis INTI agar tidak ada lagi praktek-praktek bisnis yang tidak sehat. Tidak boleh ada lagi karyawan INTI yang minta tambahan gaji kepada para supplier/partner.
"Dan kalau memang masih ada yang melakukan seperti itu telpon saya atau SMS saya," kata Irfan tegas. Selain itu Irfan juga mengharapkan apabila ada hambatan atau permasalahan terhadap layanan internal INTI agar segera dilaporkan.(INTI/AS/HH)
Acara ini di samping sebagai ajang perkenalan direksi baru INTI juga sekaligus membangun komunikasi dan saling kepercayaan antara INTI dengan para partner bisnis yang selama ini bekerja sama dengan INTI.
Irfan Setiaputra, Dirut INTI memperkenalkan seluruh jajaran Direksi baru INTI. Sementara partner yang hadir terdiri atas para vendor seperti PT SAGEM, para sub-kontraktor yang selama ini mendukung bisnis INTI, beberapa Bank dan Asuransi.
Dalam sambutannya Irfan Setiaputra menyampaikan kondisi bisnis INTI yang belum membaik. Tahun lalu INTI rugi sekitar Rp 15M, yang kemungkinan disebabkan oleh harga material yang terlalu mahal sehingga margin menjadi sangat kecil, atau mungkin masih banyak kebocoran di tengah jalan. Jika kerugian ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin akan mempengaruhi parner bisnis INTI.
Pada akhir sambutannya dirut mengajak kepada semua partner bisnis INTI agar tidak ada lagi praktek-praktek bisnis yang tidak sehat. Tidak boleh ada lagi karyawan INTI yang minta tambahan gaji kepada para supplier/partner.
"Dan kalau memang masih ada yang melakukan seperti itu telpon saya atau SMS saya," kata Irfan tegas. Selain itu Irfan juga mengharapkan apabila ada hambatan atau permasalahan terhadap layanan internal INTI agar segera dilaporkan.(INTI/AS/HH)