Dikirim pada 2009-06-05 11:09:07 Oleh admin
Rabu, 03 Juni 2009, bertempat di Ruang Auditorium INTI, telah dilaksanakan acara sosialisi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tema "Fraud pada BUMN dan Kaitannya dengan Tindak Pidana Korupsi dan Penerapan GCG".
Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka melanjutkan kegiatan reorganisasi perusahaan dan penyempurnaan kegiatan usaha, di mana perusahaan memandang perlu untuk mengadakan perbaikan-perbaikan di bidang pembinaan SDM.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 350 undangan yang terdiri dari Direksi INTI, pejabat struktural maupun fungsional layer 1 dan 2, pejabat struktural layer 3 serta perwakilan pelaksana Layer 4 dan 5.
Sebagai narasumber pada acara tersebut adalah Dedi A. Rachim, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Salah satu paparan menarik yang disampaikan oleh beliau adalah contoh kepatuhan yang terjadi di Finlandia, di mana seorang supir taksi ditengah hutan yang sepi masih bisa menaati rambu-rambu lalu-lintas yang notabene tidak ada yang menjaga, dengan kata lain mereka begitu bangga dan taat pada peraturan yang telah ditetapkan berabad-abad.
Dalam sesi terakhir dari seminar dan diskusi tersebut, Dedi A. Rachim menyampaikan salah satu kisah Nabi Muhamad SAW yang mengandung moral anti korupsi.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan Kebijakan Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Kebijakan Benturan Kepentingan oleh Dirut INTI.
Acara selanjutnya adalah penyerahan rompi dari Direksi kepada 20 orang "GCG Ambassador" yang ditunjuk mewakili unit kerjanya dalam kegiatan penerapan GCG di masing-masing unit kerja, dan penyerahan Topi "Ambassador Coordinator" kepada Koordinator GCG.
Kegiatan ini merupakan simbol dimulainya komitmen bersama untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis yang harus diwujudkan secara nyata sesuai dengan ajakan konkrit Dirut dalam sesi terakhir, yaitu membiasakan berperilaku sesuai nilai budaya INTEGRITAS yang diwujudkan dalam penandatangaan Pakta Integritas oleh Direksi dan seluruh peserta sosialisasi pada banner bertuliskan "Bila Sendiri Benar, Ajak Kawan untuk Benar".
Semoga pengetahuan yang didapat dari acara sosialisasi dan pembubuhan tanda tangan tersebut tidak hanya sekedar simbol semata tetapi dapat dibuktikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja oleh seluruh jajaran perusahaan (INTI/Nick)
Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka melanjutkan kegiatan reorganisasi perusahaan dan penyempurnaan kegiatan usaha, di mana perusahaan memandang perlu untuk mengadakan perbaikan-perbaikan di bidang pembinaan SDM.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 350 undangan yang terdiri dari Direksi INTI, pejabat struktural maupun fungsional layer 1 dan 2, pejabat struktural layer 3 serta perwakilan pelaksana Layer 4 dan 5.
Sebagai narasumber pada acara tersebut adalah Dedi A. Rachim, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Salah satu paparan menarik yang disampaikan oleh beliau adalah contoh kepatuhan yang terjadi di Finlandia, di mana seorang supir taksi ditengah hutan yang sepi masih bisa menaati rambu-rambu lalu-lintas yang notabene tidak ada yang menjaga, dengan kata lain mereka begitu bangga dan taat pada peraturan yang telah ditetapkan berabad-abad.
Dalam sesi terakhir dari seminar dan diskusi tersebut, Dedi A. Rachim menyampaikan salah satu kisah Nabi Muhamad SAW yang mengandung moral anti korupsi.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan Kebijakan Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Kebijakan Benturan Kepentingan oleh Dirut INTI.
Acara selanjutnya adalah penyerahan rompi dari Direksi kepada 20 orang "GCG Ambassador" yang ditunjuk mewakili unit kerjanya dalam kegiatan penerapan GCG di masing-masing unit kerja, dan penyerahan Topi "Ambassador Coordinator" kepada Koordinator GCG.
Kegiatan ini merupakan simbol dimulainya komitmen bersama untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis yang harus diwujudkan secara nyata sesuai dengan ajakan konkrit Dirut dalam sesi terakhir, yaitu membiasakan berperilaku sesuai nilai budaya INTEGRITAS yang diwujudkan dalam penandatangaan Pakta Integritas oleh Direksi dan seluruh peserta sosialisasi pada banner bertuliskan "Bila Sendiri Benar, Ajak Kawan untuk Benar".
Semoga pengetahuan yang didapat dari acara sosialisasi dan pembubuhan tanda tangan tersebut tidak hanya sekedar simbol semata tetapi dapat dibuktikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja oleh seluruh jajaran perusahaan (INTI/Nick)