Dikirim pada 2009-05-18 10:32:25 Oleh admin
Sehubungan berita di Harian Kompas hari ini, Senin 18 Mei 2009, yang menyebutkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) 700 orang karyawan di PT. INTI, Dirut INTI Irfan Setiaputra menegaskan bahwa berita tersebut sama sekali tidak benar.
Irfan mengungkapkan bahwa kesalahan pemberitaan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan pengertian wartawan Kompas atas pernyataan narasumber (Bambang Susantono, komisaris INTI).
"Saya sudah menghubungi pak Bambang, dan dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut," kata Irfan dalam acara Forkom hari ini (18/5/2009) di Auditorium GKP INTI.
"Yang benar adalah, dia (Bambang Susantono) mengatakan bahwa di PT INTI sedang dilakukan right-sizing, namun wartawan itu terburu-buru mengartikannya sebagai PHK. Padahal, right-sizing tidak selalu berarti down-sizing," tambah Irfan.
Dalam kesempatan tersebut Irfan mengajak karyawan INTI untuk bersama-sama mewujudkan INTI yang maju dan sejahtera, sebab hal seperti yang diberitakan itu dapat saja terjadi di kemudian hari apabila segenap karyawan tidak berusaha untuk mengubah kondisi yang ada saat ini. (HUMAS/DAV/HH)
Irfan mengungkapkan bahwa kesalahan pemberitaan tersebut semata-mata disebabkan oleh kesalahan pengertian wartawan Kompas atas pernyataan narasumber (Bambang Susantono, komisaris INTI).
"Saya sudah menghubungi pak Bambang, dan dia mengatakan bahwa dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut," kata Irfan dalam acara Forkom hari ini (18/5/2009) di Auditorium GKP INTI.
"Yang benar adalah, dia (Bambang Susantono) mengatakan bahwa di PT INTI sedang dilakukan right-sizing, namun wartawan itu terburu-buru mengartikannya sebagai PHK. Padahal, right-sizing tidak selalu berarti down-sizing," tambah Irfan.
Dalam kesempatan tersebut Irfan mengajak karyawan INTI untuk bersama-sama mewujudkan INTI yang maju dan sejahtera, sebab hal seperti yang diberitakan itu dapat saja terjadi di kemudian hari apabila segenap karyawan tidak berusaha untuk mengubah kondisi yang ada saat ini. (HUMAS/DAV/HH)