Dikirim pada 2008-09-26 17:50:42 Oleh admin
Mengambil tema "Komunitas Postel Bangkit Untuk Berbakti", pagi ini, 26 September 2008, bertempat di halaman Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jl Cilaki 73 Bandung, telah diadakan upacara peringatan Hari Bakti Postel ke 63.
Dipimpin oleh Menkominfo, Muhammad Nuh, di awal sambutannya Nuh mengatakan, "Dalam pengabdiannya yang sudah menginjak usia ke 63, komunitas Postel jika dianalogikan dengan umur manusia, sudah tergolong dewasa dan bahkan cenderung tua, namun di sisi lain komunitas postel semakin matang dalam pengabdiannya".
Dipilihnya tema "Komunitas Postel Bangkit Untuk Berbakti", kata Muhammad Nuh, dilatarbelakangi situasi keprihatinan yang sedang melanda sebagian komunitas Postel serta bangsa ini. "Maka, saya mengajak Komunitas Postel untuk tetap bangkit berkarya dan berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Nuh.
Peringatan Hari Bakti Postel rutin diadakan setiap tahun dan selalu bertempat di Jl Cilaki 73 Bandung. Tempat ini memang menjadi tonggak sejarah komunitas Postel, karena di tempat ini pada 27 September 1945 dilakukan perebutan kekuasaan pengurusan PTT dari tangan penjajah, dengan tokoh sentralnya Mas Soeharto dan M. Dijar. Kilasan sejarah perebutan kekuasaan tersebut, untuk mengenang dan mengingatkan, selalu dibacakan pada setiap upacara peringatan Hari Bakti Postel.
Dalam bagian lain sambutannya, Menkominfo mengatakan bahwa sektor Postel merupakan cabang produksi yang berperan penting dan strategis dalam pelaksanaan tugas umum pemrintahan dan pembangunan nasional, baik secara ekonomi, politik, hukum, sosial budaya maupun hankamnas, termasuk peningkatan hubungan antar bangsa dalam segala aspek kehidupan.
Nuh juga menegaskan bahwa keberhasilan yang sedang dan telah diraih sektor pos dan telekomunikasi dalam memajukan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari komitmen kuat dari para komunitas pos dan telekomunikasi yang telah bekerja keras dan bersinergi saling asah asuh dan asih serta diwujudkan dalam karya-karyanya.
Upacara tersebut diikuti oleh segenap jajaran Postel termasuk Depkominfo, PT Pos Indonesia, PT Telkom, INTI, Operator Telpon Selulerr dan perwakilan jajaran Asperindo. Tak ketinggalan ikut dalam upacara ini para sesepuh, pelaku sejarah yang tergabung dalam AM PTT yang dipimpin oleh Bapak Liliek Suhadi, Bc.AP.
Seperti biasanya, dalam upacara peringatan Hari Bakti Postel, dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan Presiden berupa Satya Lencana Pembangunan kepada 3 orang pejabat Depkominfo, 2 pejabat PT Telkom, 3 pejabat PT Indosat, 2 pejabat INTI dan 1 orang pejabat dari Asperindo.
Disamping itu, diserahkan pula Satya Lencana Wirakarya kepada 1 orang pejabat Depkominfo, 5 orang pejabat dari unsur Asperindo, 7 orang pejabat INTI dan 11 pejabat PT Pos Indonesia.
Untuk Piagam Penghargaan Pengabdian (Sewaka) diserahkan kepada 4 orang pejabat dari PT Indosat.
Disamping menyerahkan Piagam Penghargaan, sebagai bentuk tali kasih bagi para sesepuh dan pejuang PTT, Menkominfo secara simbolis menyerahkan bingkisan kepada perwakilan AM PTT.
Di akhir sambutannya Menkominfo menyampaikan pesan kepada seluruh komunitas Postel untuk tidak terpengaruh atau tidak menjadi pendukung salah satu partai tertentu dalam bentuk apa pun, untuk bersikap netral sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif. Dengan demikian untuk mensukseskan pelaksanaan agenda-agenda politik di tahun 2009, sektor Pos dan Telekomunikasi diharapkan tetap mempunyai daya dukung yang tinggi. (INTI/SDS/nick/HH)
Dipimpin oleh Menkominfo, Muhammad Nuh, di awal sambutannya Nuh mengatakan, "Dalam pengabdiannya yang sudah menginjak usia ke 63, komunitas Postel jika dianalogikan dengan umur manusia, sudah tergolong dewasa dan bahkan cenderung tua, namun di sisi lain komunitas postel semakin matang dalam pengabdiannya".
Dipilihnya tema "Komunitas Postel Bangkit Untuk Berbakti", kata Muhammad Nuh, dilatarbelakangi situasi keprihatinan yang sedang melanda sebagian komunitas Postel serta bangsa ini. "Maka, saya mengajak Komunitas Postel untuk tetap bangkit berkarya dan berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Nuh.
Peringatan Hari Bakti Postel rutin diadakan setiap tahun dan selalu bertempat di Jl Cilaki 73 Bandung. Tempat ini memang menjadi tonggak sejarah komunitas Postel, karena di tempat ini pada 27 September 1945 dilakukan perebutan kekuasaan pengurusan PTT dari tangan penjajah, dengan tokoh sentralnya Mas Soeharto dan M. Dijar. Kilasan sejarah perebutan kekuasaan tersebut, untuk mengenang dan mengingatkan, selalu dibacakan pada setiap upacara peringatan Hari Bakti Postel.
Dalam bagian lain sambutannya, Menkominfo mengatakan bahwa sektor Postel merupakan cabang produksi yang berperan penting dan strategis dalam pelaksanaan tugas umum pemrintahan dan pembangunan nasional, baik secara ekonomi, politik, hukum, sosial budaya maupun hankamnas, termasuk peningkatan hubungan antar bangsa dalam segala aspek kehidupan.
Nuh juga menegaskan bahwa keberhasilan yang sedang dan telah diraih sektor pos dan telekomunikasi dalam memajukan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari komitmen kuat dari para komunitas pos dan telekomunikasi yang telah bekerja keras dan bersinergi saling asah asuh dan asih serta diwujudkan dalam karya-karyanya.
Upacara tersebut diikuti oleh segenap jajaran Postel termasuk Depkominfo, PT Pos Indonesia, PT Telkom, INTI, Operator Telpon Selulerr dan perwakilan jajaran Asperindo. Tak ketinggalan ikut dalam upacara ini para sesepuh, pelaku sejarah yang tergabung dalam AM PTT yang dipimpin oleh Bapak Liliek Suhadi, Bc.AP.
Seperti biasanya, dalam upacara peringatan Hari Bakti Postel, dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan Presiden berupa Satya Lencana Pembangunan kepada 3 orang pejabat Depkominfo, 2 pejabat PT Telkom, 3 pejabat PT Indosat, 2 pejabat INTI dan 1 orang pejabat dari Asperindo.
Disamping itu, diserahkan pula Satya Lencana Wirakarya kepada 1 orang pejabat Depkominfo, 5 orang pejabat dari unsur Asperindo, 7 orang pejabat INTI dan 11 pejabat PT Pos Indonesia.
Untuk Piagam Penghargaan Pengabdian (Sewaka) diserahkan kepada 4 orang pejabat dari PT Indosat.
Disamping menyerahkan Piagam Penghargaan, sebagai bentuk tali kasih bagi para sesepuh dan pejuang PTT, Menkominfo secara simbolis menyerahkan bingkisan kepada perwakilan AM PTT.
Di akhir sambutannya Menkominfo menyampaikan pesan kepada seluruh komunitas Postel untuk tidak terpengaruh atau tidak menjadi pendukung salah satu partai tertentu dalam bentuk apa pun, untuk bersikap netral sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif. Dengan demikian untuk mensukseskan pelaksanaan agenda-agenda politik di tahun 2009, sektor Pos dan Telekomunikasi diharapkan tetap mempunyai daya dukung yang tinggi. (INTI/SDS/nick/HH)