Sejalan dengan kebijakan pemerintah khususnya dalam rangka mewujudkan penghematan energi listrik nasional, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk kerjasama bidang tersebut antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Penanda tanganan nota kesepahaman dimaksud dilakukan oleh Direktur Utama dari kedua BUMN tersebut bertempat di Kantor Pusat PLN Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2008.



Dalam kesempatan itu Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan, kerjasama ini merupakan langkah strategis antara kedua BUMN untuk menanggulangi krisis energi kelistrikan selama ini. Lebig jaug Fahmi menyatakan bahwa secara keseluruhan sistem manajemen kelistrikan meliputi meliputi dua aspek pokok yaitu pertama ’supply side management’ yang pengelolaannya langsung menjadi tanggung jawab PLN dan yang kedua adalah ’demand side management’ yang implementasinya bisa disinergikan, yang antara lain dengan INTI.



Fahmi juga mengharapkan bahwa berangkat dari MoU ini dapat membawa manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua BUMN dan juga pemerintah serta masyarakat. Sudah saatnya kemampuan teknologi elektonika yang telah dikuasai dalam negeri dimanfaatkan semaksimal mungkin khususnya dalam program ini.

PLN mempunyai pasar potensial yang berjumlah sekitar 37 juta pelanggan di seluruh Indonesia. INTI diberi peran dalam hal demand side management yang meliputi penyediaan insfrastruktur yang dibutuhkan PLN, diantaranya KWH Meter Digital, Advance Metering Infrastructure, dan inovasi produk lampu hemat energi menggunakan teknologi LED. Dan PLN bertindak sebagai penentu spesifikasi infrastruktur jaringan layanannya, advisor dalam pengembangan produk sesuai kebutuhan lapangan, serta informasi potensi dan kondisi pasar (supply side management).



Selanjutnya, INTI harus proaktif memperkenalkan produknya kepada unit/area yang membutuhkan, yakni area Jawa Bali, dan Area luar Jawa, supaya produk itu lebih dikenal dan akhirnya dapat diserap oleh pasar, demikian Fahmi menandaskan.

Sementara itu, Dirut INTI Abdul Aziz, mengatakan kerjasama ini merupakan peluang menghidupkan industri dalam negeri, untuk memberi kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal yang selama ini kurang mendapatkan lahan untuk berkarya. INTI tidak hanya mengejar profit semata, akan tetapi juga memikirkan masalah sosial seperti masalah tenaga kerja. Kita tidak ingin berperan hanya sebagai trader belaka, akan tetapi harus mampu memproduksi secara mandiri. INTI dengan menggandeng kerjasama dengan mitra asing agar terjadi transfer knowledge dan penguasaan teknologi menuju kemandirian. Sebenarnya dalam bidang ini, INTI sudah relatif lama menggeluti, meneliti, dan mengembangkan produk tersebut.

Dengan ditempuhnya pola kerjasama ini sekaligus telah membuktikan adanya sinergi positif antar BUMN yang diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dan pertumbuhan bagi BUMN itu sendiri serta membawa manfaat bagi pemecahan masalah krisis energi listrik dan perekonomian negara.

Melalui MOU tersebut, artinya Direksi INTI telah membuka prospek pasar yang lebih luas. Akan tetapi MOU lagi-lagi akan tinggal jadi MOU saja, jika kita tidak proaktif mem-follow up secara konkrit dan agresif prospek pasar yang begitu besar volumenya di depan mata. MoU barulah bersifat goodwill dan bukan prestasi, masih banyak langkah-langkah berikutnya untuk menjadikannya sebagai raihan prestasi penjualan bagi pendapatan perusahaan**(humas/KSN)



"News: Kerjasama PLN–INTI (Sistem Penghematan Energi Listrik Nasional)"   |   Dibaca 226 kali   |   0 Komentar    |   Login untuk berkomentar   

Komentar